aku mulai memalingkan pandangan mataku.
menatap iba dan mulai mengelus dada.
menghembuskan oksigen yg memenuhi paru paruku seraya menghirup udara yg lain dalam dalam.
ha ha ha.
kau pikir aku menatap penuh iba pada pengemis tua yg sedang tidur diemperan toko?
atau menertawakan bocah cilik yg ingusnya mengalir kebawah dan dijilatnya?
bukan.
aku sedang menatap iba padamu yg sedang tertawa riang, seakan tawamu menampar keras pipiku.
PLAKK.
hingga aku kesakitan karenanya.
aku menertawakan diriku yg sering menangis untuk seorang disana.
dan kamulah orang yg ku maksud.
ya, kamulah yg ku maksud!
sadarkah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar