rangkaian huruf

halo, bintang yg berpijar dalam kelamnya malam. akan kuceritakan sesuatu. duduk dan dengarkan bersama angin. karna akan panjang cerita yg kau dengarkan dariku.

aku hanya pemimpi.

aku hanya seorang pemimpi yg akan terus bermimpi.
menari, berlari, menyanyi, tertawa, bergelut, dan terjatuh.
mencapai orgasme terindah dengan pikiranku sendirian.

malampun mulai menyiksaku

saat dunia mulai memalingkan wajahnya dariku. saat dunia mulai mengisolasi semua imajinasiku. aku terpekur menahan sakit. meringkuk memeluk lutut. merintih minta pengertian. saat dimana malampun menyiksaku dngan kesunyian. aku bahkan hanya berbisik kepada diriku supaya tak berat melewati malam yg penuh siksaan ini.

ketakutan itu beralasan

aku takut. tiap kali aku menahan sesak diparu-paruku.
aku takut. tiap kali berdoa meminta kepastian dari tuhanku.
aku takut. bersaing melawan hati nurani yg kupercayai.
aku takut. melihat guguran daun ditanah, seakan semuanya berakhir sama seperti guguran daun itu.
aku takut. mendengus sebal menahan umpatan.
aku takut. setiap detikan waktu yg mengingatkanku akanmu.
tapi
takutku adalah bagian dari hidupmu.

hidup ini berputar. iyakan?

hidup ini seperti roda berputar
kadang merasakan sakitnya tertindih dan digilas
kadang merasa puas berada dipuncak
kadang merasa tersingkir berada disamping
kadang merasa nyaman dijalan halus
kadang merasa ingin hancur dijalan terjal berbatu
hidup sprti ini naik turun dan berputar.
tak selamanya berada dibawah tergilas
tak selamanya diatas lalu merasa puas
tak selamanya disamping dan tersingkir.
kita hanya akan berputar dalam lingkaran kehidupan, itu saja!

dan semuanya palsu

gelap, hitam, kelam, muram dan suram.
inikah yg kujalani sebagai bagian harihariku?
senyap, sunyi, dan sepi.
aku sendirian disini?
hey, ada kamu bukan?
pucat, sayu, tanpa senyum.
ini yg kusebut sebagai kebahagiaan selama ini?
meratap, mengumpat dan menangis sendirian.
aha!
itu karna mu!
mimpi buruk, terengah-engah, keringat dingin.
aku takut tertidur lagi!
lari, menghindar, bersembunyi.
sampai kapan aku harus berlari menghindar lalu bersembunyi?